Kamis, 16 Oktober 2025

PMR SDN Cipulir 05: Kecil-Kecil Jago Rawat, Siap Siaga di Tiap Sudut Sekolah!

Cipulir, Kebayoran lama - SDN Cipulir 05 kini memiliki barisan pahlawan cilik yang siap siaga: Palang Merah Remaja (PMR) Mula! Resmi dimulai pada tahun 2024, ekstrakurikuler ini hadir sebagai wadah bagi murid-murid untuk menumbuhkan kepedulian sosial dan keterampilan penyelamat. Setiap Selasa, pukul 13.00 hingga 14.00, halaman sekolah berubah menjadi arena pelatihan di mana siswa Kelas 4, 5, dan 6 ditempa menjadi "Peer Leader" yang tangguh. Dibawah koordinasi Ibu Novi dan bimbingan yang enerjik dari Kak Wardah (mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta), PMR Cipulir 05 membuktikan bahwa jiwa kemanusiaan tak mengenal usia.

Namun, pelatihan PMR di SDN Cipulir 05 tidak dimulai dengan pembalutan luka atau teori kaku, melainkan dengan cara yang sangat kreatif: drama. Para anggota cilik diajak memahami Sejarah PMR dan Gerakan Palang Merah Internasional melalui pementasan peran yang seru. Metode ini membuat mereka tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga meresapi nilai-nilai dasar seperti kemanusiaan, kesamaan, dan kesukarelaan. Mereka belajar bahwa menjadi anggota PMR adalah mewarisi tradisi mulia untuk menolong sesama tanpa pandang bulu.

Setelah memahami pondasi sejarah dan nilai, langkah selanjutnya adalah menjelajahi peta diri sendiri. Anggota PMR diajak menjadi ahli akan tubuh mereka melalui materi Anatomi Tubuh Manusia yang disajikan dengan cara yang mudah dicerna dan menarik bagi anak SD. Mereka belajar tentang tulang, organ vital, dan cara kerja tubuh—ilmu dasar yang krusial untuk memahami apa yang terjadi saat seseorang terluka. Pembelajaran ini menumbuhkan kesadaran bahwa tubuh adalah aset berharga yang harus dijaga, sekaligus modal utama dalam memberikan pertolongan yang tepat.

Baru setelah ilmu dasar dikuasai, dimulailah inti dari kesiapsiagaan mereka: latihan praktis yang mengubah mereka menjadi pahlawan kecil. Anggota PMR SDN Cipulir 05 secara intensif dilatih Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K). Mulai dari mengobati luka lecet, membalut tangan terkilir, hingga menangani teman yang pingsan, semuanya dipraktikkan langsung. Keterampilan ini menjadikan mereka garda terdepan di lingkungan sekolah. Kehadiran mereka menenangkan, sebab siswa lain tahu: ada teman yang siap bergerak sigap jika terjadi insiden kecil.

Menariknya, meskipun masih di tingkat Mula, para "Jago Rawat" ini tak ragu menghadapi materi yang cukup menantang dan kompleks. Mereka diajarkan Penanganan Patah Tulang dengan cara mengidentifikasi jenis cedera, melakukan pemindaian yang benar, hingga memastikan korban stabil sebelum bantuan medis datang. Materi ini tidak hanya mengasah hard skill mereka, tetapi juga mengajarkan ketenangan dan fokus di bawah tekanan—dua karakter penting yang harus dimiliki seorang penolong sejati.

Dan yang paling seru, setiap latihan kemanusiaan ini selalu berpuncak pada demonstrasi kekuatan kolaborasi dan kerja sama tim. Puncak dari pelatihan yang memerlukan kekompakan adalah praktik Pembuatan Tandu Sederhana. Menggunakan tali dan tongkat, mereka harus berkolaborasi cepat dan efisien untuk membuat alat evakuasi. Latihan ini menuntut kerja sama tim dan kepemimpinan yang kuat, membuktikan bahwa sekecil apa pun anggotanya, jika bersatu, mereka bisa memindahkan beban yang berat.

PMR SDN Cipulir 05 sedang membuat Tandu


Antusiasme anggota PMR SDN Cipulir 05 sangat luar biasa. Ekspresi tertarik, semangat tinggi, dan wajah penuh kegembiraan selalu terlihat di setiap sesi latihan. Mereka tidak hanya belajar menjadi penolong, tetapi juga menjadi pemimpin sebaya dalam menyebarkan gaya hidup sehat dan perilaku tolong-menolong.

Untuk seluruh warga sekolah, baik siswa, guru, maupun orang tua, kehadiran PMR Mula di SDN Cipulir 05 adalah pengingat penting: Kemanusiaan dimulai dari lingkungan terdekat kita. Dukung dan hargai dedikasi para pahlawan cilik ini. Mari jadikan semangat kesiapsiagaan dan kepedulian yang diajarkan PMR sebagai budaya sekolah kita, sehingga SDN Cipulir 05 menjadi lingkungan yang aman, sehat, dan penuh kasih sayang.

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai

see you tomorrow 😉

Senin, 13 Oktober 2025

(DEBAR) Dekat Bareng Reptil di SDN Cipulir 05

Cipulir, Kebayoran lama — Siang itu, pukul 10.00 hingga 12.00 WIB, suasana di SDN Cipulir 05 terasa beda banget. Walaupun matahari lagi semangat-semangatnya bersinar (baca: cuaca terik!), antusiasme ratusan murid kelas 1 sampai kelas 6 justru jauh lebih membara!

Spanduk Kegiatan

Mereka semua berkumpul untuk acara keren: "Dekat Bareng Reptile" yang digagas bersama Komunitas DEBAR (Dekat Bareng Reptil). Acaranya bukan cuma pamer hewan, tapi juga edukasi penting tentang penanganan konflik antara manusia dengan satwa liar, khususnya reptil. Sesuai tagline di spanduk: "Kepedulian Kita Menyelamatkan Mereka."

Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, para guru, dan tenaga kependidikan ikut hadir meramaikan. Bahkan, beberapa perwakilan orang tua murid juga ikut penasaran dan menyimak.

Acara dibuka oleh Pak Maman

Acara dibuka oleh sambutan dari Pak Maman, lalu langsung diambil alih oleh kakak-kakak kece dari tim DEBAR. Dari sini, petualangan mengenal reptil dimulai!

Tim DEBAR

Dari Kura-kura Cantik sampai Kadal Langka!

Satu per satu "model" reptil mulai diperkenalkan. Para siswa langsung heboh, tapi tertib menyimak penjelasan dari tim DEBAR.

Jenis Kura-kura

Awalnya, mereka diajak kenalan sama penghuni tempurung, alias kura-kura:

  • Kura-kura Daun Sumatera

  • Kura-kura Batik Ambon

  • Kura-kura Dada Merah

  • Kura-kura Leher Ular

  • Sampai Kura-kura Brazil (yang sayangnya masuk jenis satwa ilegal).

Lalu, ada sesi unik membedakan dua amfibi yang sering dikira sama: Katak dan Kodok! Ternyata perbedaannya gampang banget diingat, lho:

Ternyata, membedakan Katak (katak) dan Kodok (kodok) itu gampang, lho, asal tahu kuncinya! Coba perhatikan kulit dan kakinya. Katak (katak) umumnya punya kulit yang halus dan licin, serta dianugerahi kaki yang panjang. Kombinasi ini membuat mereka jago melompat tinggi dan jauh. 

Sementara itu, Kodok (kodok) cenderung memiliki kulit yang kasar dan bertekstur, serta kakinya relatif pendek. Alhasil, kemampuan melompatnya pun tidak setinggi katak, alias hanya melompat rendah atau berjalan merayap. Jadi, lain kali ketemu amfibi, cek saja tekstur kulit dan kemampuan melompatnya!

Kemudian, panggung diambil alih oleh para kadal dengan aneka rupa yang unik:

Jenis Kadal

  • Ada Kadal Kayu dan Londok. Seru banget penjelasannya! Ternyata, londok ini adalah penjaga ekosistem yang suka makan anak kecoa! Tapi hati-hati, londok bisa membawa bakteri Salmonella yang bikin kita muntah-muntah.

  • Muncul juga Tokek atau Geco yang biasanya dipelihara sebagai tokek hias.

  • Tak lupa, dikenalkan juga kadal-kadal dari timur Indonesia: Kadal Papua, Kadal Lidah Biru, dan Lizard Panana (yang makanannya kadal kecil). Ada juga Spenasaurus yang eksotis dari Papua Indonesia.

  • Dan pastinya, si rockstar besar, Iguana Hijau, yang ukurannya sukses bikin anak-anak melongo!

Si Panjang Melata dan Simulasi Penyelamatan Rumah 🏡🐍

Setelah kadal dan kura-kura, giliran si panjang melata yang muncul: ular! Tim DEBAR mengenalkan ular-ular yang penting untuk diketahui, terutama yang sering ada di sekitar kita:

Jenis Ular

  • Ular Pucuk Hijau: Bisanya rendah, efeknya cuma gatal-gatal, dan makannya cicak serta kadal kecil.

  • Ular Kadut: Tidak berbisa, tapi gigitannya sangat sakit! Makanan utamanya ikan-ikan kecil.

  • Dan yang paling bikin penasaran, Ular Sanca Batik yang ukurannya lumayan besar dan Ular Boa yang suka sekali memakan anak monyet

Bagian yang paling menarik dan penting adalah simulasi penanganan pertama jika ada reptil, khususnya ular, masuk ke lingkungan rumah atau pemukiman.

Dua murid beruntung, Adit dan Rania, berkesempatan langsung mempraktikkan cara penanganan ketika ular masuk ke rumah. Mereka dibimbing ketat oleh tim DEBAR agar tetap aman dan benar. Keren! Ini membuktikan bahwa reptil bukan hanya untuk ditakuti, tapi bisa dipahami dan ditangani dengan benar.

 
Rania dan Adit melakukan Simulasi

Acara ditutup dengan sesi seru tanya jawab berhadiah yang sukses menguji fokus dan ingatan para murid. Bagi yang berhasil menjawab, voila! Dapat hadiah langsung! Setelah itu, semua berfoto bersama, menandai momen berharga ini.

Foto Bersama

Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. Semoga setelah acara ini, anak-anak SDN Cipulir 05 tidak hanya berani, tapi juga lebih peduli dan bijak dalam bersikap terhadap satwa liar di sekitar mereka. Sampai jumpa di edukasi DEBAR berikutnya! 👋

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai

see you tomorrow 😉

Rabu, 08 Oktober 2025

Memupuk Karakter Peserta Didik Lewat Janji Siswa dalam Pelaksanaan Upacara Bendera

Cipulir, Kebayoran Lama - Upacara Bendera setiap hari Senin adalah kegiatan rutin sekolah yang sering dianggap sekadar seremonial. Padahal, bagi peserta didik, terutama di tingkat Sekolah Dasar (SD), upacara adalah salah satu cata untuk membentuk karakter peserta didik di lingkungan sekolah.

Kegiatan ini secara efektif mengajarkan nilai-nilai penting yang tidak selalu didapatkan di dalam kelas. Bagi peserta didik, upacara bendera memiliki manfaat mendalam, yaitu:

  • Menanamkan Cinta Tanah Air dan Nasionalisme: Saat mengibarkan Sang Saka Merah Putih dan menyanyikan Indonesia Raya, hati siswa diajak untuk Cinta Tanah Air, setia kepada Pancasila, dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
  • Melatih Disiplin dan Tanggung Jawab: Berdiri tegak, datang tepat waktu, dan mengikuti setiap aba-aba dengan tertib adalah cara praktis melatih Disiplin Diri. Hal ini juga melatih Tanggung Jawab, terutama bagi siswa yang bertugas.
  • Memupuk Kepemimpinan dan Kekompakan: Siswa yang menjadi petugas upacara belajar menjadi Pemimpin yang tegas. Sementara semua peserta belajar Kekompakan dan Persatuan karena berdiri di barisan yang sama.

Lalu, bagaimana nilai-nilai luhur tersebut dipraktikkan di sekolah? Kita dapat melihat contoh nyata dari pelaksanaan di salah satu sekolah dasar di Jakarta.

Pelaksanaan Upacara Bendera di SDN Cipulir 05

Semangat karakter yang digariskan dalam filosofi upacara bendera tersebut benar-benar terlihat di lapangan SDN Cipulir 05. Senin pagi yang cerah menjadi saksi pelaksanaan upacara yang dihadiri lengkap oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, seluruh Guru, Tenaga Kependidikan, serta peserta didik dari Kelas 1, 3, 5, dan 6.

Kepala Sekolah dengan Dewan Guru

Kelas 6D Buktikan Kedisiplinan dan Kepemimpinan

Pada upacara kali ini, Kelas 6D mendapatkan giliran mulia sebagai petugas. Ini adalah tantangan nyata bagi mereka untuk mengaplikasikan nilai-nilai Tanggung Jawab dan Kedisiplinan yang diajarkan oleh upacara itu sendiri.

Dengan langkah tegap dan suara lantang, siswa-siswi 6D sukses membuktikan kekompakan tim mereka. Mereka menjalankan setiap prosesi upacara — dari pengibaran bendera hingga pembacaan teks UUD 1945, teks Janji Siswa dan Doa — dengan sangat tertib, memberikan contoh nyata kepada adik-adik kelas tentang arti Kekompakan dan Kerja Sama.

Pengibaran Bendera Merah Putih oleh Petugas Kelas VI D

Pesan Ibu Reni: Menggenggam Janji Siswa sebagai Kompas Moral

Bertindak sebagai Pembina Upacara, Ibu Reni, Wali Kelas 2, menegaskan kembali pentingnya nilai karakter dalam amanatnya. Beliau fokus pada pesan utama dari Janji Siswa DKI Jakarta, yang merupakan kompas moral bagi setiap murid.

Ibu Reni menekankan bahwa Janji Siswa harus diwujudkan sebagai komitmen setiap murid, yang intinya mencakup:

  1. Iman dan Loyalitas: Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan setia kepada Pancasila.
  2. Etika Sosial: Beradab terhadap orang tua, hormat terhadap guru, serta menjunjung tinggi martabat sekolah.
  3. Intelektual: Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal dan berprestasi untuk mengisi kemerdekaan.
  4. Kewarganegaraan: Menjadi warga DKI Jakarta dan pemuda Indonesia yang bertanggung jawab.

Pesan ini melengkapi manfaat upacara yang telah disampaikan di awal: yaitu memastikan bahwa nilai Cinta Tanah Air dan Disiplin tidak hanya berhenti di lapangan, melainkan dibawa dan diterapkan di kehidupan sehari-hari melalui perwujudan janji tersebut.

Upacara Bendera 6 Oktober 2025 di SDN Cipulir 05 ditutup dengan lancar dan tertib. Dengan praktik langsung di lapangan dan penekanan pada butir-butir Janji Siswa, diharapkan seluruh peserta didik dapat memulai minggu ini dengan hati yang penuh semangat dan karakter yang semakin kuat.

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
#saLai

see you tomorrow 😉

Rabu, 01 Oktober 2025

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Cipulir 05 Tahun 2025/1447 H

Cipulir, Kebayoran Lama - Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H / 2025 M di SDN Cipulir 05 bukanlah sekadar seremoni tahunan, melainkan sebuah peneguhan janji spiritual. Dengan mengusung tema "Meneladani Sunnah Rasul melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat", kegiatan ini menjadi momentum sakral untuk menanamkan pondasi karakter mulia, mengingatkan bahwa keteladanan Rasulullah SAW adalah peta jalan sejati menuju keunggulan akhlak. Acara yang diketuai oleh Bapak Endi dan dipandu oleh Bapak Indra serta Ibu Sherly ini, bertujuan menjadikan setiap murid bukan hanya pintar, tetapi juga berjiwa Rabbani.


Pembacaan Rawi oleh Komite SDN Cipulir 05

Rangkaian acara diawali dengan pembacaan rawi oleh Komite SDN Cipulir 05, menghadirkan atmosfer penghormatan kepada Baginda Nabi. Khidmatnya acara semakin terasa dengan lantunan Ayat Suci Al-Qur'an oleh Ananda Ihsan dan Saritilawah oleh Adinda Rafika, yang mengingatkan hadirin bahwa Al-Qur'an adalah sumber cahaya yang menjadi panduan utama kehidupan umat. Momentum ini menjadi pintu gerbang rohani sebelum sambutan dari Ibu Kepala Sekolah dan Bapak Pengawas Agama Kecamatan Kebayoran Lama, yang menyematkan harapan agar semangat peringatan ini terus menyala dalam sanubari setiap insan pendidikan.

Panggung kreasi siswa menjadi cerminan bahwa bakat dan agama berjalan beriringan. Mulai dari Gerak dan Lagu (kelas 1 & 2), Puisi (kelas 3), Menyanyi (kelas 4 & 5), hingga Tarian dan Kultum (kelas 6), setiap penampilan adalah manifestasi dari energi positif anak-anak Indonesia yang siap menyambut masa depan dengan bekal iman dan kreativitas. Secara bersamaan, makna kasih sayang diwujudkan melalui santunan kepada 17 murid yatim. Tindakan mulia ini—yang melibatkan pihak sekolah, komite, dan perwakilan kelas 6C—mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada kemampuan berbagi dan merasakan derita sesama, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah.

Acara Santunan SDN Cipulir 05

Puncak kegiatan ditandai dengan Tausiyah dan Dongeng Edukatif oleh Kak Ari. Melalui media interaktif, Kak Ari bersama boneka Odon berhasil menyederhanakan ajaran Nabi menjadi kisah-kisah yang mudah dicerna. Pesan yang dibawa menjadi begitu kuat: Meneladani Nabi bukan hanya tentang ritual, melainkan tentang mengubah kebiasaan kecil sehari-hari menjadi amalan hebat. Intisari dakwah ini mengukuhkan komitmen sekolah untuk mencetak generasi yang tak hanya cerdas secara akademik, namun juga kaya budi pekerti.

Bersama Pak Endi, Kak Ari, Pak Maksum (kasatlak Keb Lama), dan Ibu Kepala Sekolah

Acara kemudian ditutup dengan sesi Foto Bersama yang merangkum keseluruhan momen. Momen akhir ini bukan sekadar mengabadikan gambar, tetapi menyegel komitmen bersama: bahwa nilai-nilai luhur yang dipelajari hari ini akan dibawa pulang dan dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini menjadi penanda bahwa SDN Cipulir 05 bertekad menjadi lembaga yang melahirkan pemimpin masa depan dengan fondasi spiritual yang kokoh.

#menulislagi
#salamkenal
#salamliterasi
#salamindrakeren
#dotai
see you tomorrow 😉